resume day 1

 


Profil Singkat UNUSA

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) adalah perguruan tinggi swasta di Surabaya berafiliasi dengan NU. Terakreditasi BAN-PT, UNUSA menekankan integrasi ilmu modern dengan nilai Aswaja (moderasi, religius, toleran).

Kampus ini memiliki 8 fakultas (kedokteran, kesehatan, sains & teknologi, ekonomi, agama Islam, psikologi, hukum) dengan program D3, S1, dan profesi. Sistem pembelajaran berbasis SKS, MBKM, serta kurikulum khas ke-NU-an.

Fasilitas mencakup laboratorium, RS pendidikan, perpustakaan digital, dan layanan kemahasiswaan. Tersedia jalur masuk prestasi, ujian, tahfidz, serta berbagai beasiswa.

Ciri khas: unggul di bidang kesehatan, religius inklusif, dan fokus pada pengabdian masyarakat.

Jati Diri Bangsa & Bela Negara

Kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini mengalami perubahan di berbagai bidang yang menimbulkan kekhawatiran. Untuk menghadapinya, bangsa Indonesia memerlukan konsepsi, kemauan, dan kemampuan kuat agar tetap mampu menjaga kebesaran serta kemajemukan keindonesiaan. 

Jati diri bangsa Indonesia tercermin dalam empat pilar utama, yaitu: Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan hukum, NKRI sebagai bentuk negara yang menekankan persatuan, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang mengajarkan kesatuan dalam keberagaman.

Upaya menjaga jati diri bangsa diwujudkan melalui pembinaan kesadaran bela negara, yang dapat dilakukan dengan pendidikan kewarganegaraan untuk menanamkan nilai dan tanggung jawab, latihan bela negara untuk meningkatkan keterampilan, serta kampanye bela negara guna memperluas partisipasi masyarakat.

Adapun tujuan bela negara adalah melindungi kedaulatan dari ancaman, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan ketahanan nasional agar Indonesia tetap kokoh menghadapi berbagai tantangan.

Penguatan Literasi Keuangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa

Literasi keuangan menjadi bekal penting bagi mahasiswa yang mulai mandiri secara finansial. Tantangan utama meliputi biaya kuliah dan hidup yang tinggi, keterbatasan penghasilan, serta risiko utang konsumtif. Literasi keuangan yang baik membantu mahasiswa menjaga kesejahteraan finansial, akademik, mental, hingga masa depan.

   Strategi Penguatan

1. Peran Kampus: Integrasi ke kurikulum, seminar/workshop, layanan konseling, platform digital, serta kolaborasi dengan lembaga keuangan.

2. Inisiatif Mahasiswa: Membentuk komunitas literasi keuangan, mentoring senior-alumni, dan kampanye kesadaran di media sosial.

3. Peran Individu: Proaktif mencari informasi, membuat anggaran pribadi, menabung, menghindari utang konsumtif, dan menumbuhkan mindset investasi jangka panjang.

Dampak Positif

Finansial: Lebih bijak mengelola uang, terbiasa menabung/investasi, siap menghadapi darurat.

Akademik: Stres berkurang, fokus belajar meningkat, prestasi lebih baik.

Mental & Sosial: Lebih percaya diri, tenang, dan harmonis dalam hubungan.

Masa Depan: Lulus dengan beban utang rendah, siap mencapai tujuan hidup, dan mandiri finansial.

Tantangan & Solusi

Minat rendah, stigma soal uang, dan keterbatasan sumber daya dapat diatasi dengan pendekatan menarik (gamifikasi, studi kasus, aplikasi digital), advokasi kampus, serta fokus pada praktik nyata.

Kesimpulan: Literasi keuangan bukan sekadar pengetahuan tambahan, tetapi investasi strategis untuk membangun mahasiswa yang cerdas finansial, mandiri, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.

Strategi Efektif Mengembangkan Critical Thinking

1. Bangun Fondasi Dasar

Gunakan 5W1H untuk mempertanyakan masalah.

Hindari asumsi, selalu minta data/bukti.

2. Kembangkan Analisis

Bedakan fakta vs opini.

Identifikasi pola & sebab-akibat (fishbone diagram).

3. Gunakan Kerangka Terstruktur

SWOT untuk analisis menyeluruh.

DECIDE: Definisikan → Eksplorasi → Konsekuensi → Identifikasi → Develop → Evaluasi.

4. Latih Keterbukaan Pikiran

Cari perspektif berbeda melalui diskusi & role-playing.

Baca/ikuti argumen pro-kontra.

5. Evaluasi Solusi

Tetapkan kriteria jelas (biaya, waktu, risiko).

Uji logika dengan premis-kesimpulan.

6. Gunakan Alat Bantu

Matriks keputusan & pro-con list berbobot.

7. Asah Refleksi Diri

Journaling & review keputusan untuk belajar dari pengalaman.

8. Latihan Konsisten

Analisis studi kasus & debat terarah.

Kunci: Sabar, konsisten, belajar dari kegagalan, dan berkolaborasi.

Hasilnya: mampu menemukan solusi objektif berdasarkan data, bukan emosi. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumpah 16 Dokter, Unusa Siapkan Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)

resume day 2